, ,

Tinjau Dapur MBG, Eva Usulkan Model ‘Kantin Sehat’ di Daerah Pelosok Desa Rantepao

by -65 Views
cek disini

News Rantepao — Dalam kunjungan kerjanya ke Desa Rantepao, Kabupaten Toraja Utara, Anggota DPR RI Komisi X, Eva Stevany Rataba, meninjau langsung pelaksanaan Dapur Makassar Berjasa (MBG). Dalam kesempatan itu, Eva mengusulkan agar program serupa dikembangkan menjadi model “Kantin Sehat” di daerah pelosok guna memperkuat ketahanan pangan sekaligus meningkatkan gizi anak-anak sekolah di wilayah terpencil.

Tinjau Dapur MBG, Eva Usulkan Model 'Kantin Sehat' di Daerah Pelosok –  Partai NasDem
Tinjau Dapur MBG, Eva Usulkan Model ‘Kantin Sehat’ di Daerah Pelosok Desa Rantepao

“Konsep Dapur MBG sangat baik. Namun di daerah seperti Rantepao dan pelosok Toraja lainnya, perlu dikembangkan model berkelanjutan seperti Kantin Sehat agar anak-anak mendapatkan asupan bergizi setiap hari,” ujar Eva saat meninjau kegiatan dapur sosial, Kamis (9/10/2025).

Baca Juga : Pemanfaatan AI Harus Mampu Tingkatkan Layanan Masyarakat


Dapur MBG Jadi Inspirasi Pemberdayaan Lokal

Program Dapur MBG (Makassar Berjasa) yang menjadi inspirasi Eva merupakan inisiatif kolaboratif Pemkot Makassar dalam menyediakan makanan bergizi bagi warga rentan, pekerja informal, dan pelajar kurang mampu. Menurut Eva, konsep ini bisa diadaptasi di wilayah pegunungan seperti Toraja dengan menyesuaikan bahan pangan lokal.

“Kita punya banyak potensi pangan lokal, seperti sayuran organik dan hasil kebun petani. Semua itu bisa diolah menjadi menu sehat anak sekolah,” jelas Eva.

Ia menilai, penerapan “Kantin Sehat” di pelosok tidak hanya berfokus pada penyediaan makanan, tetapi juga pada pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal. Warga dapat berperan sebagai pemasok bahan makanan, pengelola kantin, hingga pendamping edukasi gizi.


Konsep ‘Kantin Sehat’: Solusi Pangan dan Gizi di Daerah 3T

Eva menjabarkan bahwa ‘Kantin Sehat’ yang ia usulkan akan menjadi bagian dari upaya menciptakan lingkungan belajar sehat dan mandiri di wilayah 3T (terdepan, terluar, tertinggal).
Model ini diharapkan mampu mengintegrasikan produksi pangan lokal, edukasi gizi, dan kolaborasi lintas sektor.

Beberapa prinsip yang ditawarkan dalam model “Kantin Sehat” antara lain:

  1. Pemanfaatan hasil pertanian lokal sebagai bahan utama makanan bergizi.

  2. Keterlibatan sekolah dan masyarakat desa dalam pengelolaan dapur sehat.

  3. Pendidikan gizi sederhana untuk anak-anak dan orang tua.

  4. Pengawasan higienitas dan standar gizi oleh dinas kesehatan daerah.

“Kita ingin anak-anak di Toraja makan makanan sehat hasil bumi sendiri, bukan jajanan instan yang minim nutrisi,” tegasnya.


Dukungan Daerah dan Harapan Nasionalisasi Program

Usulan Eva mendapatkan apresiasi dari sejumlah tokoh masyarakat Rantepao dan perwakilan dinas pendidikan Toraja Utara. Mereka menilai konsep “Kantin Sehat” sejalan dengan semangat kemandirian pangan yang tengah digalakkan pemerintah daerah.

“Kalau setiap sekolah punya kantin sehat dengan bahan dari petani lokal, tentu ekonomi desa juga ikut tumbuh,” ujar Kepala Desa Rantepao, Yohan Lumbaa.

Eva berharap pemerintah pusat dan daerah dapat bekerja sama memperluas model tersebut melalui program gizi sekolah dan dana desa, sehingga manfaatnya terasa langsung bagi masyarakat.


Menuju Generasi Sehat dan Cerdas di Pelosok

Dengan pendekatan berbasis komunitas. Eva optimistis “Kantin Sehat” dapat menjadi program berkelanjutan yang memperkuat ketahanan pangan keluarga dan menurunkan angka stunting di Sulawesi Selatan. Khususnya Toraja Utara.

“Anak-anak sehat, desa berdaya, dan pangan lokal dimanfaatkan — inilah pembangunan yang menyentuh akar rumput,” tutup Eva Stevany Rataba.

tokopedia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.