News Rantepao – Warga di Kecamatan Kurra, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan, mengeluhkan kondisi jalan utama di wilayah mereka yang rusak parah selama hampir 10 tahun terakhir. Kerusakan yang tak kunjung diperbaiki itu membuat akses warga terganggu, terutama saat musim hujan.
Pantauan di lapangan, jalan yang menghubungkan Desa Kurra Utara dan Kurra Selatan dipenuhi lubang besar, bebatuan lepas, dan genangan air. Beberapa titik bahkan sulit dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat.
Baca Juga : Siswa SMPN 3 Sesean Satap Toraja Utara Ingin Juga Rasakan Manfaat MBG
“Kalau hujan, jalan jadi seperti kubangan. Kami harus dorong motor karena licin dan berlumpur,” ujar Yohanes Lullung, warga setempat, Jumat (10/10/2025).
Dampak Sosial dan Ekonomi
Kondisi jalan yang rusak berat itu tidak hanya menghambat mobilitas warga, tapi juga berdampak pada aktivitas ekonomi dan pendidikan. Hasil panen warga sulit diangkut ke pasar, sementara pelajar sering terlambat ke sekolah akibat jalan licin dan berbahaya.
“Sudah lama kami sampaikan ke pemerintah daerah, tapi belum ada tindakan nyata. Padahal ini akses utama warga,” tambah Yohanes.
Beberapa kendaraan bahkan mengalami kerusakan akibat sering melintas di jalur tersebut. “Ban mobil cepat rusak, dan biaya perbaikan meningkat,” kata Maria, pedagang yang setiap hari melintasi jalan itu untuk berdagang di Pasar Kurra.
Tanggapan Pemerintah Daerah
Menanggapi keluhan warga, pihak Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Tana Toraja mengakui bahwa ruas jalan Kurra memang masuk dalam daftar prioritas perbaikan tahun anggaran 2026.
“Memang benar kondisinya sudah lama rusak. Namun, keterbatasan anggaran membuat perbaikan baru bisa dilaksanakan bertahap. Tahun depan sudah kami rencanakan untuk dilakukan peningkatan jalan,” ujar Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR Tana Toraja, Paulus Rante, saat dikonfirmasi.
Pemerintah daerah juga mengaku telah mengusulkan bantuan dana ke provinsi untuk percepatan pembangunan infrastruktur di wilayah terpencil seperti Kurra.
Warga Harap Ada Perbaikan Darurat
Meski demikian, warga berharap pemerintah tidak hanya menunggu program anggaran besar, tapi juga melakukan perbaikan darurat agar jalan tetap bisa digunakan dengan aman.
“Kami tidak minta jalan diaspal penuh, minimal diperbaiki sementara supaya kendaraan bisa lewat,” harap Yohanes.
Warga juga berencana mengajukan petisi ke DPRD Tana Toraja jika tidak ada langkah konkret dalam waktu dekat. Mereka menilai kondisi jalan ini sudah mengancam keselamatan pengguna jalan dan memperlambat perkembangan ekonomi lokal.
Penutup
Kerusakan jalan di Kurra menjadi simbol lemahnya pemerataan pembangunan infrastruktur di daerah pedalaman Tana Toraja. Warga berharap perhatian serius dari pemerintah agar akses vital ini segera diperbaiki demi keselamatan dan kemajuan ekonomi masyarakat setempat.